LAPORAN KUNJUNGAN MUSEUM RONGGOWARSITO SEMARANG
Nama : Nur Khafidhoh
NIM : 1403026058
Kelas : PBA 5B
Museum Ronggowarsito terletak di Jl. Abdulrachman Saleh
Semarang. Berdirinya
Museum Ronggowarsito dimulai sejak 5 Juli 1975 dan diresmikan pada hari Sabtu
Pahing, 2 April 1983. Dinamakan Museum Ronggowarsito dikarenakan beberapa
pertimbangan diantaranya Pengambilan nama Ronggowarsito sendiri dari nama
Seorang Pujangga Keraton Surakarta Hadiningrat yaitu Raden Ngabehi
Ronggowarsito yang telah banyak meninggalkan kebudayaan bagi masyarakat
Indonesia pada umumnya dan masyarakat Jawa pada khususnya. Museum ini merupakan bangunan dua
lantai yang menyimpan koleksi kerajinan dan seni Jawa, foto dokumenter, keris,
lukisan, dan warisan budaya Jawa lainnya. Museum Ronggowarsito Semarang
dilengkapi auditorium, perpustakaan, laboratorium, gudang dan taman. Di museum
ini ada empat gedung utama, masing-masing dua lantai. Di delapan ruang gedung
yang luasnya masing-masing 400 m2 itu terdapat sekitar 40.000 koleksi, dari
mulai jaman prasejarah hingga jaman setelah proklamasi kemerdekaan.
Didalam museum ini ada 4 gedung, pertama gedung A, gedung B,
gedung C dan gedung D. Gedung
A sebagai ruang Geologi dan Paleontologi.Lantai I adalah ruang geologi yang
menampilkan gunungan blumbangan, meteorit, material gunung berapi,
stalaktit-stalakmit dan batu mulia. Lantai II berisi kerangka gajah Elephas, fosil gading gajah purba
(stegodon) yang panjangnya lebih dari 3 m, replika fosil pithecanttropus
erectus VIII, fosil tanduk kerbau, lukisan tentang kehidupan reptil. Gedung B sebagai ruang Sejarah
Hindu-Budha, Islam dan kolonial dan ruang keramik dan batik. Lantai I sebagai ruang sejarah
Hindu-Budha, Islam dan kolonial yang menampilkan arca Ganesha terbesar
dimuseum, arca Bodhisatwa, pintu Paduraka Masjid Kudus, Meriam, Genta Kapal,
dan Tombak Maling. Lantai
II ruang keramik dan batik menampilkan koleksi keramik dari Dinasti Ming abad
XIV, keramik Belanda dan Inggris, gerabah lokal dan batik dari beberapa kabupaten di Jateng. Gedung C adalah galeri bersejarah
perjuangan bersenjata pada lantai I. Pada lantai I ini dibagi menjadi dua bagian: koleksi semasa
perjuangan fisik dan diploma. Lantai
II sebagai ruangan yang mencakup ruang teknologi mata pencaharian, ruang
teknologi industry, transformasi, ruang teknologi kerajinan, dan rumah tinggal. Yang terakhir gedung D sebagai
galeri pembangunan pada lantai I, galeri ini dikelompokkan kedalam ruang
pembangunan, ruang tradisi Nusantara. Lantai II sebagai galeri kesenian yang dipisahkan menjadi
seni pagelaran, seni pertunjukkan dan seni musik.
Peninggalan budaya dijawa antara lain: candi, wayang, gunungan
blumbangan, keris
dan blencong.
a.
Candi merupakan bangunan yang
berfungsi sebagai tempat menyembah para dewa pada Hindu-Budha. Candi-candi yang berada di Jawa
antara lain Candi Pawon, Candi Mendhut, Candi Dieng, dan Candi Cetho, Candi
Gedongsongo, Candi Prambanan.
b.
Wayang adalah buah karya seni adi
luhur bangsa Indonesia.Ia merupakan wujud hasil olah sistem gagasan perilaku
masyarakat Indonesia. Macam-macam
wayang yaitu wayang sadat, wayang golek, wayang kulit, wayang warta, wayang budha, dan lain-lain.
c. Gunungan
blumbangan merupakan penggambaran tentang alam semesta, manusia dan
lingkungannya, sebagai simbol dan filosofi tentang makhluk hidup di dunia yang
digambarkan secara berlawanan. Kanan-kiri, atas-bawah, depan-belakang. Kanan
melambangkan kebenaran, atas melambangkan kejayaan, depan melambangkan
ketulusan. Kepercayaan tersebut diyakini masyarakat Jawa Tengah bahwa untuk
mencapai tujuan mulia pasti akan mendapatkan rintangan, yang mana di dalam
gunungan blumbangan digambarkan dengan berbagai jenis binatang buas. Gunungan
blumbangan pertama kali diciptakan pada abad XIV M oleh Raden Patah. Dalam budaya jawa biasanya gunungan
blumbangan ini ditampilkan dalam pertunjukan wayang.
d. Keris merupakan senjata khas masyarakat Jawa dan kalangan
masyarakat Jawa.Keris dianggap sebagai benda leluhur.
e. Blencong
merupakan alat penerangan untuk pertunjukan wayang pada masa lampau yang menggunkan
bahan bakar minyak kelapa. Blencong
ini terbuat dari kayu berukir ataupun perunggu, dengan lubang ditengah untuk
menaruh minyak dan sumbu.
Sedangkan peninggalan budaya yang
terkait dengan Islam
di dalam museum
ronggowarsito ini antara
lain miniatur menara
masjid Kudus, miniatur (sirap atap) masjid Demak, Jambangan, dan Mustaka Masjid.
a. Minatur Menara Kudus yang terdapat di museum Ronggowarsito
Semarang, merupakan bangunan duplikat Menara kudus yang dibuat mirip dengan
Menara Kudus dengan bahan dari batu bata meski dengan ukuran yang lebih kecil.
Miniature ini sekaligus sebagai tanda budaya dan representasi akar cultural
masyarakat Kudus yang dijiwai semangat Sunan Kudus. Dengan demikian, dengan
melihat menara kudus pengunjung lalu diingatkan pada romantisme sejarah
perjuangan Sunan Kudus dalam dakwah Islamyang begitu santun dan toleran. Dalam
hal ini tentu membawa pencitraan akan masyarakat Kudus disamping dikenal kuat
religiusitasnya juga jiwa pedagang yang tinggi sebagaimana Sunan Kudus.
b. Minatur Masjid Agung Demak yang
terdapat di museum Ronggowarsito Semarang ini merupakan bangunan duplikat
Masjid Agung Demak yang dibuat mirip dengan Masjid Agung Demak dengan bahan
dari kayu meski dengan ukuran yang lebih kecil. Sirap atap masjid Demak, atap
bersusun tiga masjid Demak melambangkan orang yang beriman dimulai dari
mukmin, muslim, dan muhsin, serta islam dan ihsan.Juga melambangkan tiga tingkatan
dalam tasawuf yang dari bawah keatas melambangkan syari’at,tarekat , dan
ma’rifat. Pada waktu dibangun atap masjid demak terbuat dari welit, kemudian
tahun 1710 Paku Buana I memerintahkan untuk mengganti welit dengan sirap dari
kayu. Dalam tradisi Jawa atap hanya boleh digunakan pada atap-atap rumah
bangunan.sirap terbuat dari kayu jati yang tua.
c. Jambangan ini berfungsi sebagai wadah air yang digunakan
untuk bersuci sebelum memasuki makam tokoh Islam Nyi Ageng Malokoh. Beliau
adalah tokoh penting penyebar agama Islam di Rembang. Berdasarkan tipe nisannya
diperkirakan makam ini berasal dari abad XV masehi. Jambangan ini Terdapat di depan makam tokoh Islam
Nyi Ageng Malokoh.
d. Mustaka Masjid ini berfungsi sebagai tanda masjid. Mustaka
Masjid ini berasal dari Mayong Jepara
Di museum rangga warsito ini juga terdapat macam-macam sejarah peninggalan kesenian.
Peninggalan-peninggalan ini menampilkan berbagai koleksi benda dan peralatan
kesenian. Koleksi-koleksi ini dipisahkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1.
Seni Pergelaran
Seni
pergelaran ditampilkan dalam bentuk kesenian wayang yang merupakan kesenian
khas Jawa yang termodifikasi dalam berbagai bentuk latar budaya yang diangkat.
Contohnya : wayang beber, wayang purwa, wayang potehi, wayang suluh, wayang
pesisiran, wayang golek, wayang wahyu, wayang warta, dll.
2.
Seni Pertunjukan
Seni
pertunjukan ditampilkan dalam berbagai hiburan rakyat, diantaranya: Kuda lumping, Barongan, Nini Thowok, Sintren, Kethoprak.
3.
Seni Musik
Terdapat
beberapa macam peninggalan seni musik yang berkembang di Jawa Tengah, dan di museum
ronggowarsito ini diantaranya:
a.
Gambang
Semarang
Berasal dari sebuah kelompok Gambang Kromong yang berasal
dari daerah kedaung Bulak, Jakarta Selatan.
b.
Gamelan
Merupakan
alat-alat musik tradisional jawa yang digunakan untuk upacara-upacara adat dan
pergelaran wayang.
c.
Rebana
Merupakan
seni musik tradisional Jawa yang bernafaskan Islam yang digunakan untuk
mengiringi bacaan-bacaan sholawat.
4.
Seni Kerajinan
Seni
kerajinan Jawa Tengah yang ada di museum diantara
adalah:
a.
Kerajinan bambu
Merupakan
kerajinan dengan bahan dasar bambu, contohnya: cething, caping, lampu petromak.
a.
Kerajinan tanah liat
Merupakan
kerajinan dengan bahan dasar tanah liat, contohnya: keramik, pot bunga,
genteng.
b.
Kerajinan batik
Merupakan
kerajinan menggambar pada kain dengan menggunakan alat berupa malam, canthing.
Kebudaayan-kebudyaan Jawa digunakan Walisongo
dalam penyebaran Islam di pulau Jawa. Mereka menggunakan tradisi-tradisi
setempat untuk mensiarkan Islam. Tanpa menghilangkan kebudayaan setempat, dan
tidak juga menyelewengkan ajaran agama Islam.
Islam merupakan agama yang merangkul seluruh
umat manusia. Jadi sebagai muslim yang baik kita harus dapat mensiarkan Islam
dengan cara yang tepat. Supaya mereka para non-muslim dapat menerimanya dengan
tangan terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar